Kiprah Internasional
77
Setelah menyelesaikan sejumlah agenda pertemuan,
akhirnya Gus Yahya sampai di Gedung Putih pada pukul
14.30 waktu setempat. Ia disambut oleh sejumlah staf
wakil presiden yang berjumlah sekitar tujuh orang. Gus
Yahya kemudian diberikan pembekalan dengan diajukan
sejumlah pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
terkait dengan topik-topik yang menjadi perhatian Wakil
Presiden seperti tentang permasalahan Cina dan dunia
Islam. Pertanyaan-pertanyaan tersebut banyak yang
belum sempat ia jawab dengan tuntas dan mereka sudah
pindah ke pertanyaan lain. Tak lama kemudian Gus Yahya
dibawa ke West Wing Gedung Putih oleh Johnnie Moore,
anggota Dewan Penasehat Injili Presiden Trump (President
Trump’s Evangelical Advisory Board). Gus Yahya sudah
kenal cukup lama dengan tokoh ini dan ia menduga
orang inilah yang menyarankan agar Wakil Presiden
AS mengundang dirinya. Menjelang pukul 14.00 sesuai
dengan jadwal, Gus Yahya tiba-tiba diberi tahu bahwa
pertemuan ditunda untuk beberapa waktu karena Wakil
Presiden AS mendadak dipanggil ke Ruang Oval (ruangan
Presiden AS) untuk menemui Wakil Perdana Menteri Cina.
Setengah jam kemudian, Gus Yahya dipersilahkan masuk
ke ruangan Wakil Presiden AS, Mike Pence.
Secara umum inti dari pertemuan tersebut adalah
percakapan tentang topik-topik permasalahan umat
beragama dan selebihnya adalah ramah-tamah. Wakil
Presiden Mike Pence memulai pembicaraan dengan
menceritakan kembali perjalanannya ke Indonesia pada
2017 dan pertemuannya dengan tokoh-tokoh perwakilan
dari komunitas umat beragama di Indonesia. Pertemuan
tersebut berlangsung di Masjid Istiqlal. Ketika itu Gus
Yahya hadir mewakili NU. Rupanya Mike Pence sangat